Di laman webnya, Joel Osteen menceritakan tentang seorang pengusaha dibidang pertanian yang memiliki perkebunan jeruk. Suatu saat ketika memasuki musim gugur, laporan cuaca meramalkan turunnya suhu hingga titik beku yang biasanya akan menghancurkan perkebunan jeruk itu yang seharusnya sudah mendekati masa panen. Hal ini sangat jarang terjadi di negara bagian tersebut, jika suhu turun hingga titik beku hal tersebut bisa membuat penguasaha tersebut kehilangan ribuan dolar.
Pria ini tidak bisa melakukan sesuatu, namun dia percaya Tuhan mampu melakukan segala hal. Jadi yang dilakukannya adalah berdoa mengelilingi kebun jeruknya.
“Tuhan, saya memohon pada-Mu agar melindungi tanaman-tanaman saya dan menjaga mereka kebekuan,” ucapnya.
Ketika temannya yang juga petani melihat apa yang dilakukan pengusaha itu, mereka melihat dia sebagai orang aneh dan kolot. Namun ketika di esok harinya suhu turun hingga titik beku, hal itu berlangsung lebih dari dua puluh empat jam, rekan-rekannya yang juga para petani mulai pesimis tentang tanaman jeruk mereka. Dilain pihak, pengusaha yang satu ini terus bersyukur kepada Tuhan karena Ia melindungi kebunnya.
Beberapa hari kemudian, ketika pria ini memeriksa kebunnya sesuatu pemandangan yang luar biasa dilihatnya. Kebunnya yang luasnya hektaran itu terlihat indah dan pohon jeruknya tampak sehat-sehat. Tetapi pemandangan disekitarnya jauh berbeda. Di keempat penjuru arah yang tampak hanya pohon-pohon yang mati membeku.
Apa yang terjadi tampak seperti ada sebuah selimut raksasa yang ditaruh di atas kebun pria tersebut. Para petani lain terkagum-kagum atas apa yang terjadi. Mereka tidak mengolok-olok pengusaha tersebut, sebaliknya mereka berkata, “Lain kali, tolonglah kami. Doakanlah perkebunan kami juga.”
Apa yang terjadi? Pria tersebut terhubung dengan pokok anggur. Dia mengerti bahwa Tuhan sanggup memelihara kita. Dia mengerti Tuhan dapat membuat kita makmur bahkan saat berada di padang pasir sekalipun. Dia lebih percaya kepada Tuhan, dari pada ramalan cuaca.
Dalam Mazmur 1:3 dituliskan, “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”
Ketika kita terhubung terus dengan pokok anggur, yaitu Tuhan maka apa saja yang kita lakukan berhasil. Krisis pasti terjadi, kesulitan keuangan mungkin akan datang, namun jika kita bergantung pada Tuhan dan percaya kepada kuasa-Nya, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Tuhan akan menolong kita pada waktunya.
Apa yang Anda alami? Apakah kesulitan keuangan? Atau masalah keluarga? Jika Anda mengandalkan Tuhan, Dia sanggup menolong Anda tepat pada waktunya.